Hepatitis B adalah penyakit
peradangan pada hati disebabkan oleh virus hepatitis B masuk melalui pembuluh darah ke
dalam tubuh. Orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi terkena penularan
virus hepatitis B adalah:
pengguna narkotika yang suka bertukar jarum suntik dan
alat
suntik, pria homoseksual yang aktif secara seksual,
infeksi hepatitis B pada pasangan dan ibu hamil, penerima transfusi darah dari
pasien yang terinfeksi hepatitis B dan riwayat tertusuk jarum suntik atau
terkena cairan tubuh individu yang memiliki risiko tinggi hepatitis B. Gejala penyakit
hepatitis B adalah sklera mata dan kulit berwarna kuning, mual dan muntah,
nyeri perut bagian kanan atas, badan terasa pegal, diare, nafsu makan hilang, kemerahan pada telapak
tangan, bintik-bintik
merah pada permukaan kulit yang menyerupai jaring laba-laba, air seni berwarna
coklat seperti teh pekat, dan tinja
berwarna pucat. Hepatitis B dapat berkembang menjadi penyakit hati yang
lain, seperti sirrosis hepatis dan kanker hati.

Gambar 2. Perbedaan gambar hati sehat dengan hati yang terinfeksi virus
hepatitis B
Hepatitis C Kronik
Hepatitis C kronik adalah penyakit peradangan dan
kerusakan pada hati yang disebabkan virus hepatitis C yang masuk melalui pembuluh darah ke dalam tubuh.
Faktor risiko tinggi penularan hepatitis C adalah pengguna narkotika secara suntik intravena yang suka
bertukar jarum suntik dan alat suntik, perilaku seksual yang berisiko tinggi,
tertusuk jarum suntik dari pasien berisiko hepatitis C, dan lain-lain. Gejala hepatitis C adalah demam
dengan suhu 37,4 0C – 38 0C penumpukan cairan di rongga
perut, pembesaran hati dan limpa. Hepatitis C dapat berkembang
menjadi penyakit hati yang lain, seperti sirrosis hepatis dan kanker hati.
Sirrosis Hepatis
Sirrosis adalah penyakit hati kronis yang
menggambarkan stadium akhir peradangan hati yang kronis yang disebabbkan oleh alkohol, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis
autoimun, sirrosis, toksoplasmosis, dan lain-lain. Gejala awal penyakit ini adalah mudah
lelah dan lemas, selera
makan berkurang sampai berat badan menurun, mual, perut terasa kembung, impotensi dan pembesaran
buah dada serta testis mengecil pada laki-laki. Pada stadium lanjut, klien akan
mengalami gejala demam, warna kuning pada kulit
dan sklera mata, gangguan
tidur, perdarahan
gusi, muntah
isi lambung bersama darah,
perubahan siklus haid, bintik-bintik merah pada
permukaan kulit yang menyerupai jaring laba-laba di muka, bahu dan lengan atas, kemerahan pada telapak
tangan, penimbunan cairan di rongga perut, buah dada membesar
pada laki-laki, kaki bengkak, dan lain-lain.
Post a Comment
Post a Comment